Rabu, 19 Januari 2011

Taman Antariksa

China tengah membangun taman bertemakan luar angkasa sebagai pusat ilmu pengetahuan yang ditujukan bagi generasi muda yang ingin lebih dekat dengan segala sesuatu yang berhubungan dengan ruang angkasa dan antariksa. Namun demikian, taman sains yang dibangun di Wencang itu nantinya dibuka untuk publik. Untuk diketahui, Wenchang adalah pusat peluncuran satelit China yang kini masih dalam proses pembangunan sejak tahun 2007. Ia dijadwalkan rampung pada tahun 2013 sebagai bantal peluncuran roket buatan China.

Taman Antariksa itu akan berdiri di atas tanah seluas 120 hektare di Kota Wencang, propinsi Hainan. "Proyek ini diperkirakan akan menelan biaya 3 miliar yuan (setara Rp27 triliun)," kata desainer taman itu, Rabu 19 Januari 2011. Apa yang bisa ditemui di taman antariksa China ini? Di dalamnya terdapat empat seksi pameran, yaitu Bumi, Bulan, Mars, dan Matahari. "Pengunjung bahkan bisa masuk ke stasiun peluncuran roket dan menonton peluncuran roket yang sebenarnya," ujar pejabat yang berwenang.

Taman ini dibangun oleh China Aerospace International Holdings Limited, perusahaan pembiayaan yang terdaftar di bursa Hong Kong, yang mana China Aerospace Science and Technology Corporation sebagai pemegang saham mayoritasnya. Sekadar diketahui, China saat ini memiliki tiga stasiun peluncuran, termasuk Jiuquan Satellite Launch Center, Taiyuan Satellite Launch Center, dan Xichang Satellite Launch Center.

Sumber : VIVAnews.com

Jumat, 14 Januari 2011

Tambang Emas "Dutchman" yang hilang (The Lost Dutchman Mine)

Inilah kisah tentang tambang emas yang hilang “The Lost Dutchman (Gold) Mine”. Di sekitar pegunungan Superstition Mountain di sebelah timur Phoenix, wilayah Arizona, Amerika Serikat. Suatu tempat yang disucikan suku-suku Apache yang mendiami wilayah barat daya Benua Amerika. Tentang hamparan tanah kuning menyala yang menjadi tempat bersemayamnya Dewa Petir (Thunder God), pelindung tanah suci.

Menurut kepercayaan mereka, jika wilayah suci ini dilanggar, maka sang Dewa akan marah. Petaka dan kutukan akan merajam siapa saja yang berani menodai tanah suci ini. Kematian yang berakhir dengan mutilasi atau petaka lain yang kemudian memang menghantui lembah dan pegunungan ini. Sampai akhirnya para penambang mulai mencium bau emas… tragedi pun mulai bergulir.

Awal Pencarian Emas
Menurut sejarah, Francisco Vasquez de Coronado, seorang penjelajah Spanyol, menantang mitologi suku-suku Indian. Ia merancang ekspedisi melintasi tanah keramat Indian dan puncak-puncak “terlarang” di wilayah utara Meksiko hingga barat daya Amerika pada 1540. Tujuannya, mengungkap legenda Tujuh Kota Emas Cibola (Seven Golden Cities of Cibola). Dari sini lah kutukan itu menampakkan wujudnya.

Dalam ekspedisi ini, sejumlah besar anggota ekspedisi Fransisco ditemukan mati di pegunungan. Semua tewas dalam keadaan kepala terpenggal. Begitu pun ekpedisi ini berhasil menemukan jejak emas tersembunyi di Grand Canyon dan wilayah sekitarnya.

Paska Francisco, menyusul ekpedisi yang dilakukan para misionaris Spanyol yang dirintis oleh Eusebio Francisco Kino. Ia memulai misi sejak dekade 1700. Kino mendengar tentang legenda emas tersembunyi suku-suku Apache. Awalnya kaum Apache menyambut rombongan misionaris dengan tangan terbuka. Namun karena mereka ternyata tergiur pada emas, suku Apache pun mulai marah. Khawatir Dewa Petir murka karena kaum pendatang sering melintasi tanah suci, pembantaian pun dimulai…

Keluarga Peralta
Tercatat pada 1748, Raja Spanyol Ferdinand VI menghadiahkan tanah seluas 3.750 mil persegi (kini wilayah Arizona) kepada peternak besar Meksiko, Don Miguel Peralta dari Sonora. Namun di area tersebut kemudian diketahui terdapat beberapa tambang perak dan emas.

Tahu mendapat hadiah tanah yang berharga, Don Miguel Peralta memimpin ekspedisi peninjauan tanah tersebut. Ternyata di suatu tempat dekat pegunungan Superstition Mountain ia menemukan tambang emas tersembunyi. Ia menamakan tempat itu sebagai “Sombrero Mine”. Sejak itu selama hampir seratus tahun, keluarga Peralta beberapa kali melakukan penambangan emas di sana. Tetapi Indian Apache yang merasa tanahnya dinodai kemudian melakukan teror. Hampir sebagian besar penambang yang tewas dikuliti kepalanya, dipenggal atau tewas dengan mata tercungkil.

Pada 1846, Miguel Peralta (cucu dari Don Miguel Peralta–nama yang sama) memimpin penambangan emas besar-besaran bersama 400 pekerja tambang. Kaum Apache menganggap ini sebagai penghinaan dan penodaan. Saat rombongan akan keluar membawa emas dari “tanah suci” untuk kedua kali, Apache melakukan sergapan di sebuah celah sempit. Pertempuran pun pecah. Selama tiga hari, rombongan penambang Peralta dihujani panah dan mesiu. Keledai pembawa emas dan perbekalan lari terpencar. Seluruh penambang dibantai dalam upaya menyelamatkan diri. Tewas terpenggal dan dikuliti. Peristiwa ini dikenang sebagai “Peralta Massacre” (1848). Hanya beberapa anggota Keluarga Peralta yang berhasil pulang ke Meksiko dalam keadaan hampir mati.

Sejak peristiwa itu, perburuan tambang pun mulai dilakukan orang perorang atau secara berkelompok. Termasuk dua imigran Jerman “The Dutchman,”Jacob Walz dan Jacob Weiser, yang paling “sukses” menambang di sana. Hingga tambang tersebut kini berjuluk “The Lost Dutchman Mine”. Namun tak seorang pun yang bisa hidup lebih lama setelah mendapat emas itu… sebuah misteri!

“The Dutchman”
Tambang Emas di Superstition Mountain, Arizona, sebelumnya dijuluki keluarga Peralta sebagai “Sombrero Mine”. Mungkin karena letak tambang itu di sebuah lembah yang berbentuk bundar mengerucut, persis topi sombrero Meksiko yang terbalik. Tetapi misteri tambang ini kemudian lebih dikenal sebagai “The Lost Dutchman Mine”.

Ini berkaitan dengan julukan suku-suku Indian dan penghuni koloni Amerika terhadap dua imigran Jerman yang pernah “sukses” menambang di area tersebut. Orang Jerman kala itu dijuluki sebagai “Dutchman”.

Pada 1871, dua petualang Jerman, Jacob Walz dan Jacob Weiser mengawali petualangan pencarian emas di Amerika. Walz adalah sarjana pertambangan lulusan Heidelburg University, Jerman, sementara Weiser adalah ahli pertukangan. Keduanya sahabat karib sejak dari Jerman puluhan tahun silam.

Ada versi cerita yang mengatakan kedua Jacob ini pernah menolong keluarga Peralta dari kematian. Peralta kemudian memberi tahu lokasi tambang emas sebagai balas budi, namun dengan perjanjian bagi hasil 50-50. Dari sini lah petualangan ke tambang emas di teritori Apache di dekat Superstition Mountain, Arizona dengan penanda sebuah gunung “Telunjuk Tuhan” seperti jari menunjuk ke atas atau dikenal sebagai Weavers Needle di arah selatannya, dimulai.

Saat melakukan aktivitas penambangan, di tahun 1879 Walz disebutkan pernah membantai sejumlah penambang Meksiko. Tak lama setelah itu, ia kehilangan partnernya Weiser. Di kamp mereka, Walz hanya menemukan baju Weiser yang berlumuran darah dengan sebuah anak panah suku Apache. Jasad Weiser menghilang dan tak pernah ditemukan. Lalu dalam kurun waktu berbeda, sejumlah pekerja tambang ditemukan tewas di berbagai tempat di sekitar Superstition Mountain dengan kepala terpenggal.

Walz yang semakin menua dengan jambang panjang memutih melanjutkan upaya penambangannya sendirian. Pada 1891, seorang janda Meksiko Julia Elena Thomas, pemilik toko roti di Phoenix, menjalin hubungan asmara dengannya. Julia menemukan Jacob Walz tewas di tempat tidur tanpa sebab pada Oktober 1891, dengan satu karung emas di sampingnya.

Dari pengakuan Julia Elena ini banyak orang mendengar kisah Walz dengan sekarung emas… tambang “rahasia” Walz dan Weiser kemudian disebut sebagai The Lost Dutchman Mine. (berbagai sumber)

Jejak Kematian di Sekitar Tambang
Tragedi kematian misterius sudah dimulai sejak ekspedisi Francisco Vasquez de Coronado, pada pertengahan abad ke-16. Jejak kematian itu terus berlanjut hingga abad ke-20. Catatan sejarah membukukan lebih dari 500-an nyawa melayang dalam keadaan mengenaskan: ditembak, dipanah, kepala terpenggal, dikuliti, hilang tanpa jejak, terserang penyakit misterius atau dimutilasi!

Pada 1880, dua tentara satuan pengintai (Scout) US Army yang bebas tugas dari Fort Mc Dowell muncul di Kota Pinal Arizona. Kedua tentara ini memperlihatkan sejumlah bongkah emas yang mereka temukan saat melintas Superstition Mountain. Setelah emas mereka dibayar senilai 700 dollar (sekitar 6,5 juta rupiah), keduanya setuju melacak tambang The Lost Dutchman Mine untuk perusahaan tambang milik Aaron Mason. Namun mereka tak pernah kembali lagi dari misi itu.

Aaron membentuk tim pencari ke area Superstition. Setelah sekian hari pencarian mereka menemukan jasad kedua tentara itu terpisah jauh dalam keadaan tanpa busana. Ada luka berupa lubang besar di tengah kepala mereka, tak jauh dari jalur menuju Superstition Mountain, batas wilayah tanah suci Apache.

Setahun kemudian (1881), seorang penambang bernama Joe Dearing datang ke Pinal. Ia pun membekali diri untuk melakukan pencarian tambang tersebut. Joe Dearing mengaku menemukan pintu tambang berupa terowongan yang nyaris tertutup. Namun beberapa waktu kemudian saat ia mulai menambang, Joe Daring dilaporkan hilang dan seminggu kemudian ditemukan tewas secara tragis.

Era 1872-1896, seorang penambang lain Elisha Reavis menggunakan cara yang berbeda. Ia mengklaim tanah di dekat Superstition Mountain dan mulai berkebun sayur. Reavis dikenal sebagai pria aneh berjuluk “Madman of The Superstitions”. Pernah suatu malam orang-orang Indian melihat Reavis bertelanjang bulat berlari keluar dari rumahnya menuju sekitar lembah sambil menembakkan pistol ke langit membabi buta, seperti sedang memburu sesuatu yang terbang di langit.

Reavis ditemukan tewas pada 1896 di dekat kebunnya. Tubuhnya dimutilasi menjadi beberapa bagian dan terpisah berjarak-jarak. Ada bekas gigitan serigala di beberapa bagian tubuh. Kepalanya terpenggal sekian meter dari tubuhnya. Seorang temannya menyebutkan Reavis diam-diam telah menambang emas dan menyimpan hasilnya. Namun sebab kematiannya yang tragis tak terungkap.

Awal tahun 1900, dua penambang berjuluk Silverlock dan Malm, diketahui melakukan penambangan di area Superstition. Mereka menemukan emas di lokasi “Peralta Massacre”. Keduanya tewas dalam cara tragis di tahun 1910 (Silverlock) dan 1912 (Malm).

Tahun 1910 kerangka seorang perempuan ditemukan di mulut sebuah gua di ketinggian pegunungan Superstition Mountain. Beberapa bongkah emas ditemukan di dekatnya.

Pada Juni 1931, seorang pejabat pemerintah Adolph Ruth dari Washington DC, mengklaim memiliki peta tua peninggalan keluarga Peralta. Ia bersama sejumlah kru kemudian melakukan ekspedisi untuk membuktikan kebenaran The Lost Dutchman Mine itu. Sejak itu tak ada kabar beritanya lagi. Berhari-hari kemudian, tim SAR dibentuk. Tim menemukan kamp yang kosong melompong.

Pada Desember 1931, tengkorak kepala Ruth ditemukan dengan 2 luka bolong bekas peluru. Tergeletak di Puncak Pegunungan Hitam Arizona, terpisah dari rangka tubuhnya. Bagian kerangka tubuh lainnya ditemukan beberapa bulan kemudian tersebar di area radius seperempat mil. Dalam pakaian yang tersisa di kerangka ditemukan secarik catatan berbunyi “Sekitar 200 kaki menyeberang gua” dan di bagian lain tertulis “Veni, Vidi, Vici” (Aku datang, aku lihat, aku taklukkan).…

Tahun 1937, seorang penambang, Guy “Hematite” Frink turun dari pegunungan Superstition Mountain membawa beberapa sampel emas kasar. Pada November 1937, ia ditemukan tewas dengan lubang bekas tembakan di perut, persis di tepi jalur pegunungan. Sebuah kantung emas ditemukan di sisinya.

Juni 1947, penambang bernama James A Cravey, mempublikasikan rencana ekspedisi ke tambang Dutchman di sekitar lembah Superstition Mountain, dengan helikopter. Pilot heli menurunkannya di La Barge Canyon, dekat Weavers Needle. Namun Cravey dinyatakan hilang. Saat pencarian dilakukan, tim SAR menemukan kamp-nya dalam keadaan kosong. Pada Februari 1948, kerangka Cravey tanpa kepala ditemukan di sebuah lembah tak berapa jauh dari kamp-nya. Tampak terbungkus selimut. Dan tengkorak kepalanya berada 30 kaki dari rangka tubuhnya.

Awal tahun 1952, Joseph Kelley, memulai upaya pencarian tambang tersebut. Ia dilaporkan hilang. Namun pada Mei dua tahun kemudian, kerangkanya ditemukan dekat Weavers Needle dengan lubang besar di kepala.

Sejak itu sampai tahun 1970-an, belasan korban lain dilaporkan hilang atau tewas di sekitar pegunungan Superstition Mountain dan sekitarnya. Kini lokasi sekitar area The Lost Dutchman Mine dijadikan taman nasional dan lokasi wisata dengan nama yang sama. Areanya dekat Apache Trail, Apache Junction, Sonoran Desert, Arizona, dengan daerah berngarai, lembah dan tebing.
Catatan Dr Thorne

Ada yang menghubungkan misteri itu dengan aksi pembantaian suku-suku Apache, tetapi tak sedikit yang mempercayai akibat roh gaib. Namun tak ada konklusi apa pun yang bisa mengungkap misterinya hingga kini.

Adalah Dr Abraham Thorne, seorang dokter tentara pemerintah Federal AS (perkiraaan tahun 1854-1860-an). Ia bekerja di kamp militer Fort McDowell wilayah Utara Phoenix.

Dr Thorne cukup dikenal Indian dan sudah sering mengobati orang-orang Indian yang sakit. Namun setelah sekian tahun bergaul dan berhasil menyembuhkan wabah sakit mata di perkampungan Indian, Dr Thorne pun meminta imbalan jasanya berupa emas.

Dengan penuh pertimbangan suku-suku Apache sepakat untuk membawa Dr Thorne ke lokasi tambang mereka. Dengan mata tertutup kain, Dr Thorne digiring menuju areal tambang sejauh 20 mil ke pegunungan. Saat matanya dibuka, Dr Thorne mendapati dirinya berada di sebuah lembah tertutup. Ia sempat menandai sebuah gunung berbentuk jari di arah selatannya (yang dikenali sebagai Weavers Needle) dan medan lembah berngarai yang dalam.

Pemimpin Apache mengizinkannya mengambil emas murni sebanyak yang bisa dibawa dari tumpukan bongkahan emas yang sudah disediakan di dekatnya. Setelah meraup emas sebanyak mungkin, Dr Thorne pun diantar kembali ke perkampungan dengan mata kembali ditutup. Ia menguangkan semua emas murni itu dengan total 6.000 dollar (sekitar 55 juta rupiah).

Tergiur akan mudahnya mendapat emas, Dr Thorne pun merancang perjalanan untuk mencari tambang itu sendirian. Ia menyewa sejumlah pekerja dan pemandu, namun tak satu pun yang bisa mengenali daerah yang digambarkannya. Namun setelah sekian lama berupaya mengingat tanda-tanda alam, Dr Thorne berhasil menemukan lokasi tambang tersebut. Namun kali ini ia tak pernah bisa menikmati emas temuannya.

Sekelompok prajurit Indian Apache menghadang Dr Thorne dan rombongannya. Tanpa ampunan, Indian itu membantai mereka. Tak seorang pun dibiarkan pergi meninggalkan lembah tersebut dalam keadaan hidup.

Ada kisah yang menyatakan, kekecewaan Indian pada pengkhianatan “sahabat” mereka Dr Thorne, menyebabkan Indian Apache tak lagi mempercayai orang-orang kulit putih. Pada tahun 1882, suku-suku Indian berniat menyembunyikan tambang emas ini untuk selamanya. Mereka menutup lembah tambang tersebut dengan bebatuan, menutup terowongan yang pernah dibuat keluarga Peralta dan memindahkan susunan bebatuan di sekitar lokasi agar tak mudah dikenali.

Bertahun kemudian, sebuah gempa besar membantu penyamaran yang dilakukan orang- orang Apache. Mereka menyebut peristiwa itu sebagai restu Dewa Petir. Tambang itu pun terkubur lenyap bagai ditelan bumi…

Sumber : Triy's Weblog

Misteri Abydos, Mesir.
Saya berfikir ini adalah sebuah hieroglif yg aneh, karena berbentuk seperti pesawat.

Pertanyaan di dalam benak saya adalah :

Mungkinkan melewati mesin waktu?
Saya rasa sangat tidak mungkin, karena zaman sekarang belum ditemukan mesin waktu. Bahkan tidak sama sekali? Atau melewati lorong waktu seperti di Segitiga Bermuda.

Jawabannya : SALAH.

Karena Segitiga Bermuda mengandung medan magnet yg mungkin menarik pesawat-pesawat dan kapal-kapal tsb.

Saya rasa pendapat ini yg terbaik.

Tempat Misterius di Dunia (Ada yg lebih banyak)

1. Pembrokeshire, Wales

Bentuk dari rumah – rumah di kawasan ini menyerupai rumah Hobbit di film Lord of The Ring. Dibangun sepenuhnya dari bahan-bahan alami yg ditemukan disekitar tempat tinggal. Tembok-temboknya dari batu, lumpur dan air yang masuk ke rumah karena gravitasi. Jendela dan pipa-pipa diambil dari sampah.

-

2. Yukatan, Meksiko

Kolam Kristal
Di tengah hutan yang lebat di semenajung Yucatan, Meksiko, di luar dugaan tersebar ribuan “kolam kristal” yang misterius. Menurut laporan Reuters, para ilmuwan asal AS telah menemukan “kolam kristal” tersebut belum lama ini, yang sekaligus membuka cadar sesungguhnya dunia air bawah tanah. Hutan yang lebat ini menyembunyikan banyak “kolam kristal” tersebut, dimana kedalaman salah satu “kolam kristal” itu dapat mencapai 160 meter lebih.

Ribuan “kolam kristal” bawah tanah tersebut telah membentuk sebuah dunia air bawah tanah yang misterius. bangsa Maya kuno pernah menganggap, bahwa di sana merupakan pintu masuk menuju ke alam bawah tanah. Masyarakat setempat pun terus melegendakan, bahwa di dunia air bawah tanah yang misterius itu, terdapat setumpukan tulang belulang, dan emas yang membentuk seperti gunung.

Peneliti asal AS dan penjelajah melakukan penyelidikan terhadap sejumlah lubang sambil membawa tabung oksigen, lampu kedap air dan peralatan bawah air lainnya. Dari penyelidikan itu diketahui bahwa sesungguhnya “kolam kristal” ini adalah lubang batuan yang terbentuk dari gamping (batu kapur) yang terkikis air hujan permanen. Dan oleh karena air hujan disaring batu kapur sejenis bunga karang, maka air kelihatan sangat jernih dan bening, dan tampak seperti terbuat dari kristal.

Para penyelam petualang merasa seolah-olah melayang di angkasa ketika berenang di dalam air bawah tanah tersebut. Kolam-kolam kristal ini yang dangkal ada yang kedalamannya mencapai 1 meter lebih, sedangkan yang dalam tidak berdasar. Mereka pernah menyelami sebuah lubang bawah tanah, hingga di kedalaman 160 meter anehnya tetap saja tidak bisa sampai ke dasar.

Wajar saja kalau bangsa Maya pernah menjadikan kolam-kolam kristal tersebut sebagai kolam yang suci, dan mereka pernah memasukkan barang-barang perhiasan ke dalamnya untuk sembahyang leluhur. Dalam kehidupan sehari-hari bangsa Maya kuno, lubang-lubang ini menduduki status yang penting. Lubang tersebut juga menyediakan sumber air yang cukup bagi bangsa Maya, selain itu juga menyediakan tempat pemandian bagi mereka. Hingga sekarang, di sejumlah desa yang jauh terpencil di semenanjung Yucatan, orang-orang masih bergantung pada lubang bawah tanah seperti ini dalam kehidupannya.

Dalam keyakinan spiritual bangsa Maya, kubang-kubang ini juga merupakan tempat tinggal Dewa Hujan, sama seperti Istana Naga dalam legenda Tiongkok. Bangsa Maya mengandalkan mereka guna bersujud untuk memohon hujan. Bangsa Maya beranggapan, bahwa hujan di langit adalah hasil kunjungan Dewa Hujan, hanya dengan mempersembahkan “hadiah”, dewa hujan baru bisa hadir. Mereka memasukkan barang perhiasan ke dalam lubang, bahkan akan memilih gadis cantik dan diterjunkan ke dalam air, dengan maksud menyenangkan Dewa Hujan.

-

3. Wieliczka, Polandia

Polandia berdiri diatas tambang garam yg telah beroperasi selama 800 tahun.Tambang itu saat ini dibuka untuk turis dengan kedalaman 300 meter lebih. Perlu diketahui,tambang ini pernah dijadikan pabrik pesawat terbang pada saat perang dunia ke 2. Menarik bukan tinggal di atas tambang garam? Airnya pasti asin semua..

-

4. Kapadokya, Turki

Turkey rumah dari ratusan rumah terdiri dari kamar-kamar yang bersambung dan bersama-bersama merupakan sistem tua dari kota bawah tanah berumur lebih dari 2500thn. Area-areanya dipisahkan oleh koridor sempit, penduduk memulai pendudukan di permukaan dan akhirnya pindah ke bawah tanah.

-

5. Xi’an, Cina

China sekarang menjadi terkenal dengan di temukannya the Mausoleum of Qinshihuang, kuburan imperial terbesar dalam sejarah Cina. Keajaiban ini dibangun dalam waktu 38 tahun oleh 700,000 pekerja, dan terkenal dengan tentara terracotta yang dikubur bersama Kaisar.

-

6. Denver, Colorado

Colorado mempunyai bandara besar yg dipercaya mempunyai banyak terowongan bawah tanah nya. Berdasarkan peninggalan-peninggalan yang ditemukan, dipercaya terowongan-terowongan tersebut dibangun oleh militer sebagai Masonic Temple sebagai tempat berlindung dari serangan musuh.Di temukan adanya terowongan bawah tanah yang luas yang menyambung satu sama lain di bawah kota ini.

-

7. Tokyo, Jepang

Japan adalah pusat misteri melibatkan 7 teka teki termasuk sebuah kota bawah tanah yang ada di bawah kota tersebut. Ini dimulai ketika peneliti Jepang, Shun Akiba menemukan peta tua sistem terowongan Tokyo yang tidak sesuai dengan peta yang ada sekarang. Sejak saat itu dia menemukan 6 kejanggalan dalam peta sejarah dan catatan lain tentang ruang-ruangan tersembunyi. Termasuk beberapa terowongan dengan design arsitektur ruangan tersembunyi, temboknya berbalik sendiri.. Fantastis!!!

-

8. Edinburgh, Skotlandia

Selain adanya mitos yang sudah terkenal,Monster Laut LOCHNESS.. Skotlandia juga mempunyai sejarah yang panjang dan aneh ,salah satu yang paling aneh adalah tentang ditemukannya jembatan yang terkubur dibawah tanah. Di perkirakan,setelah jembatan ini selesai dibangun dan diikuti oleh kematian-kematian yang misterius, akhirnya jembatan ini tidak jadi digunakan.

-

9. Abydos, Mesir

Gambar-gambar di atas ditemukan pada balok atas penyangga langit-langit sebuah ruangan kuil kerajaan Mesir Kuno, yang lokasinya berada di Abydos, beberapa ratus mil sebelah selatan Kairo dan plato Giza. Objek-objek pada gambar tersebut, dilihat dari perlengkapan fisiknya adalah pesawat yang dioperasikan di dalam lapisan berudara seperti di permukaan bumi, bukan untuk ruang angkasa yang hampa udara.

Karena itu digunakan sayap samping dan ekor serta baling-baling. Kuil Abydos ini dibangun untuk Dewa Osiris oleh firaun Mesir kuno, Seti I (1306-1290 SM) dan diselesaikan oleh penerusnya, Ramses II.

-

10. Nova Scotia, Kanada

Adalah sebuah insiden ledakan misterius yang terjadi di Pelabuhan Shag, Nova Scotia, tanggal 4 Oktober 1967. Sebuah benda menghantam Pelabuhan Shag pukul 11.20 malam, menimbulkan ledakan hebat. Tidak ada korban jiwa. Para saksi melihat benda itu seperti “piring terbang”. Tidak lama kemudian, tempat itu segera ditutup.

Pihak militer Canada segera berdatangan. Dalam waktu sekejap, tempat itu dibersihkan dan puing-puing segera diangkut. Insiden itu terkesan sangat ditutup-tutupi. Apa sebenarnya yang terjadi? Benarkah piring terbang yang jatuh? Pemerintah Canada tidak pernah mengeluarkan statement apapun mengenai hal ini. Dan hingga hari ini, misteri ini tidak pernah diungkapkan.

-

11. Valdaro, Italia

Sepasang kerangka laki-laki dan perempuan zaman batu baru yang saling berpelukan erat tergali di Italia. Sepasang kerangka yang saling berpelukan hangat ini, menggoncang semua orang yang melihatnya. Arkeolog memperkirakan, bahwa sepasang kerangka ini telah terkubur kurang lebih 5.000-6.000 tahun lamanya di bawah tanah!

Untuk mempertahankan gaya pelukan ini, ilmuwan belum memutuskan memisahkan potongan kerangka tersebut. “Kami akan tetap mempertahankan sikap mereka selama ini yaitu saling berpelukan.” Demikian ujar arkeolog Irena Mannorti yang menemukan sepasang kerangka ini.

Setelah kerangka itu dipindahkan, ilmuwan akan meneliti lebih lanjut terhadap sepasang kekasih yang saling berpelukan abadi ini. Selanjutnya, kerangka tersebut akan di simpan di museum nasional Italia.
Menurut ilmuwan, bahwa pengetahuan mereka terhadap pasangan kekasih zaman batu ini sangat sedikit. Kerangka tersebut ditemukan di sebuah daerah pinggiran Kota Valdaro, Mantova, karena itu dinamakan “kekasih Valdaro”.

Arkeolog nampaknya sangat yakin bahwa mereka meninggal saat remaja, sebab gigi mereka masih utuh. Selain itu, karena seiring dengan ditemukannya sebuah panah dan beberapa perkakas di kerangka tersebut, dapat diketahui kalau mereka meninggal pada zaman batu. Dan di balik legenda yang dianggap paling agung dalam sejarah arkeologi Italia ini masih banyak teka-teki yang perlu diuraikan.

Ada indikasi menunjukkan, bahwa kedua insan ini bukannya meninggal dalam kondisi saling berpelukan, melainkan dikubur demikian di tanah makam prasejarah. Cinta yang benar-benar abadi..

-

12. Pulau Arran dan Orkney

Dua pulau di Skotlandia ini adalah harta rahasia sejarah terpenting. Dua pulau ini terletak di lautan Skotlandia yang dingin, kedua pulau ini menarik turis dengan sejumlah kastil, reruntuhan, lingkaran-lingkaran batu dan kuil-kuil kuno. Jika anda suka dengan periode abad pertengahan, kedua pulau ini wajib ada dalam daftar kunjungan anda.

-

13. Geyser

Geyser adalah aliran air hangat yang menyembur ke permukaan tanah. Geyser selalu tampak menarik dan misterius. Salah satu tempat di Reykjavik, ibukota Islandia, terkenal dengan geysernya yang mencapai diameter 20 meter dan ketika hujan, anda bisa menemukan pemandangan yang mengerikan : aliran air yang menyembur luar biasa sehingga mencapai ketinggian 70 meter.

Jika anda mengunjungi Cina, dan menunggu di sekitaran Geyser di sungai Yangbo, Tibet. Geyser yang ada dapat menyembur dengan suara yang mengejutkan setiap beberapa menit sekali. Diamter semburan air panas ini mencapai 2 meter dan ketinggian semburannya dapat mencapai 20 meter.

-

14. Air Terjun Niagara

Air terjun ini terkenal sebagai tujuan turis. Keajaiban alam ini terletak di perbatasan Kanada dan Amerika. Air terjun ini meliputi daerah seluas 250.000 mil persegi dan aliran airnya dapat mencapai 250.000 kaki kubik perjam.

-

15. Henan

Di Henan, Cina, anda akan menemukan daerah anomali geotermal yang disebut “bingbing bei” atau punggung es. Semua wilayah Cina memiliki perubahan musim yang normal, para penduduk di daerah barat Propinsi Liaoning, Cina, memiliki suhu hangat yang tetap. Tapi pada saat musim panas datang, maka mulailah fenomena ajaib ini.

Ketika suhu udara mencapai suhu 30 derajat Celsius dan matahari bersinar dengan cerahnya, perubahan besar-besaran terjadi, dan temperatur di satu meter dibawah tanah mencapai -12 derajat Celsius, sehingga tanah membeku dan semua air berubah menjadi es.

-

16.Stonehange

Stonehenge adalah susunan batu misterius di daerah pinggiran Inggris. Tidak ada yang tahu tujuan dibangunnya apa, apakah istana, atau tempat pemujaan, atau kuil atau mungkin tanda adanya UFO?

-

17. Xinjian

Di kota ini, ada daerah terbengkalai yang disebut “Moguicheng” atau kota iblis. Beberapa kastil di Moguicheng menimbulkan suara aneh yang tidak jelas darimana asalanya. Jika anda mendekati kota iblis ini di hari panas dengan angin sepoi-sepoi, anda akan mendengarkan ritme manis, seperti 10 juta bel kecil atau 10 juta gitar bermain bersama dengan indahya. Tapi jika angin kencang mendekat, maka suara yang timbul akan bagaikan raungan singa, tangis bayi atau lolongan serigala.

-

18. Antartika

Antartika adalah tempat yang sangat tidak ramah untuk dihuni. Begitu banyak perubahan dan fenomena yang sampai sekarang menjadi rahasia besar buat sebagian besar dari kita. Antartika juga memiliki banyak misteri, dari 14 juta kilometer benua tertutup salju dan es dengan ketebalan antara 2000 sampai 4800 meter, ada juga pulau yang kering total, dan disebut “Lembah kering tanpa salju”.

-

19. Segitiga Bermuda

Di Atlantik Barat laut, terletak Segitiga Bermuda. Dalam segitiga ini terdapat 7 pulau besar dan 150 pulau kecil yang sebenarnya adalah gugusan karang. Segitiga ini juga disebut sebagai segitiga setan – semua alat teknologi tinggi dan semua alat navigasi tidak bekerja dengan benar di tempat tersebut. Seringkali bahkan komunikasi dengan dunia diluar segitiga ini menjadi masalah. Tidak ada yang tahu mengapa dan bagaimana mencegah hal ini. Jadi, jika anda memang berani, siapa tahu anda menjadi yang pertama memecahkan misteri ini.

-

20. Mesir

Salah satu tempat paling misterius dan ajaib di planet. Berada di Afrika Utara, negara ini memiliki lebih dari 80 piramida yang tersebar di sepanjang sungai Nil. Masing2 tingginya mendekati 100 meter, dan terbuat dari batu raksasa dengan berat masing-masing mencapai 100 ton. Sampai sekarang legenda mengenai piramida masih mengundang berbagai gosip baru, mitos dan kepercayaan baru juga bermunculan.

Dari semua piramida, yang tertinggi adalah Piramida Cheops. Semua piramida dibangun hanya dengan menumpuk satu batu diatas batu lainnya. Tidak ditemukan lem, paku, atau perekat apapun digunakan dalam pembuatan piramid. Semua batu entah bagaimana saling pas, sehingga sangat susah ditemukan adanya retakan atau celah. Permasalahan mengenai teknik pembangunan yang digunakan juga belum terjawab sampai saat ini. Jadi jika anda memang mencari misteri, Piramida-piramida Mesir akan tetap memberikan misteri bagi anda.

-

21. Pulau Paskah

Pulau ini berada di antara Tahiti dan Chili, dan meraih popularitas internasional karena patung kolosal yang luar biasa berbentuk wajah manusia. Tiap patung tingginya sekitar 4 meter, berat sekitar 14 ton dan terbuat dari batu vulkanis, dan merupakan hasil karya dari masyarakat Rapa Nui. Sampai sekarang belum diketahui bagaimanakah patung ini dibuat dengan teknologi primitif yang dimiliki masyarakat tersebut.

Ada berbagai teori mengenai asal patung dan artinya, termasuk salah satunya adalah teori fantastis yang mengatakan bahwa patung ini dibuat oleh UFO. Tapi, sampai sekarang kebenaran dari semua teori yang ada belum terungkap.


Sumber : Google

Jumat, 07 Januari 2011

Tempat-Tempat Paling Menarik

Kalau bicara tentang kuburan biasanya identik dengan orang mati atau mayat, tapi kuburan yang ini lain, ini adalah kuburan pesawat. Sebenarnya sih lebih tepat disebut penampungan pesawat bekas atau yang sudah tidak terpakai.
Tempat yang dijuluki The Boneyard ini sebenarnya adalah sebuah fasilitas milik Aerospace Maintenance and Regeneration Group (AMARG) ke 309.
Fasilitas yang berada di markas angkatan udara Davis-Monthan, Tucson, Arizona ini memiliki luas sekitar 2600 hektar. Tempat yang didirikan usai perang dunia ke dua ini, telah menampung sekitar 4400 pesawat dan 13 kendaraan luar angkasa baik itu dari angkatan udara, angkatan laut, marinir, angkatan darat, penjaga pantai, agency federal dan NASA.
Ditempat ini terbaring bermacam-macam pesawat diantaranya F4 Phantom II, F16 Figthing Falcon, F14 Tomcat, dan juga pesawat pembom era perang dingin B-52 yang dipensiunkan pada tahun 1990.
Untuk pertama kalinya Google Earth mempublikasikan gambar-gambar beresolusi tinggi tentang area ini.